CARA KIRIM RESENSI KE KORAN/MEDIA MASSA

Baca juga artikel ini:

Mengirim resensi ke koran atau media massa pada dasarnya tidak jauh beda dengan mengirim naskah lainnya. Hanya saja ada beberapa perbedaan antara mengirim naskah (misal: opini, cerpen, puisi, dls.) dengan resensi. Jika naskah lain tanpa melampirkan gambar atau sampul, sedangkan untuk resensi harus melampirkan sampul yang sudah diresensi. Ada bengitu banyak keuntungan yang didapatkan oleh penulis resensi, selain mendapat honorium, penulis juga akan mendapat buku dari penerbit secara gratis untuk diresensi sebagai bentuk kerja sama lanjutan.

Adapun cara mengirim resensi ke koran/media massa adalah sebagai berikut:
1. Siapkan Resensi;
Hal pertama dan utama adalah menyiapkan naskah resensi terlebih dulu. Jika sudah sesuai pedoman, silakan cek lebih dulu sebelum mengirim ke alamat redaktur koran. Cek seluruh isi—terutama soal ejaan—karena editor sangat risih menerima naskah yang di dalamnya masih terdapat kekeliruan—sekecil apa pun kekeliruan tersebut berusahalah untuk memperbaikinya. Bahkan kekeliruan ejaan—di mata kurator—menjadi penyumbang terbesar mengapa naskah ditolak.

2. Format Pengiriman Naskah;
Naskah apa saja yang ingin dikirim usahakan sesuai ketentuan dari media bersangkutan. Tulis dengan format font Times New Roman (TNR) ukuran 12 pt, spasi 1,5 atau spasi ganda. Rata-rata untuk satu resensi berisi 4.000 (empar ribu) kata atau kurang lebih 2 lembar A4. Sertakan di dalam naskah biodata naratif penulis, nomor rekening, nomor pokok wajib pajak (NPWP) jika sudah punya, nomor telepon dan alamat lengkap sesuai KTP.

Berikut ini contoh/draf resensi:

*) JUDUL RESENSI (buat judul semenarik mungkin, sebab hal ini juga berpengaruh pada minat baca terhadap resensi yang sudah dibuat)

Format Isi Resensi:
- Judul Buku;
- Pengarang/Penulis;
- Penerbit;
- Ukuran Buku (Dimensi);
- Ketebalan/Jumlah Halaman;
- ISBN;
- Harga Buku.

*) Isi Resensi (narasi pembukaan, hasil pengamatan, penilaian, dan kesimpulan)

*) Biodata Singkat Naratif (Nama, Profesi, Tempat Tinggal—biasanya hanya 2—3 baris)

3. Menulis Kata Pengantar Email;
Sering kali penulis pemula kebingungan soal ini. Perlu diketahui bahwa tiap kali mengirim naskah, penulis harus menulis kata pengantar di badan email, bukan di sisipan atau di dalam naskah. Berikut ini adalah contoh kata pengantar pengiriman naskah:

Kepada Yth.
Dewan Redaksi (Kurator)
di Tempat

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Salam Sejahtera.

Dengan ini saya bermaksud mengirimkan hasil resensi saya atas buku [silakan tulis Judul Buku] kepada pihak Bapak/Ibu Redaktur (Kurator) untuk ditindaklanjuti, dikoreksi, dan ditayangkan. Besar harapan saya untuk bisa dimuat atau ditayangkan pada rubrik yang Bapak/Ibu kelola.

Demikian surat ini saya kirimkan. Ada kurang lebihnya, atau segala sesuatu yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Terima kasih.

Salam.
NAMA PENULIS
ALAMAT PENULIS

4. Kirim ke Alamat Sekaligus dengan Cara yang Tepat;
Langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengirimkan resensi tersebut ke alamat yang tepat atau sesuai dengan yang diinginkan. Untuk alamat email redaksi sudah ada di situs ini.

Perlu diingat, naskah harus dikirim dalam lampiran, bukan di badan email. Jadi harus dibedakan antara bidang Kata Pengantar dengan Isi Naskah. Kata Pengantar ditulis di badan email, sedangkan Isi Naskah diletakkan pada sisipan sesuai nomor 2 di atas.

5. Melampirkan Sampul Buku
Sebelum benar-benar mengirim hasil resensi, periksa kelengkapan data termasuk scan sampul depan buku. Silakan lampirkan sampul buku secara terpisah atau dijadikan satu file dalam naskah. Tiap penulis pasti memiliki cara dan pertimbangan masing-masing terkait hal ini, pasalnya masing-masing cara ada sisi lebih dan kekurangannya. Jika scan sampul dimasukkan ke dalam file naskah, risiko tertinggal atau lupa melampirkan sangatlah kecil karena setelah diterima, gambar sampul sudah jadi satu. Kelemahannya adalah kapasitas data atau file menjadi besar dan berdampak pada proses membuka file di komputer redaktur. Sebaliknya, apabila sampul dilampirkan secara terpisah kapasitas file tentu kecil dan mudah dibuka, hanya saja risiko tertinggal atau lupa melampirkan sering kali terjadi. Belum lagi jika ada kendala-kendala teknis lain sehingga sampul tidak bisa dikirimkan. Jadi, mau pilih cara yang mana tentu pihak penulis yang lebih mengetahui.

Setelah naskah terkirim, silakan tunggu apakah resensi tersebut lolos dan ditayangkan atau justru ditolak. Rata-rata, penulis yang mencari sendiri informasi perihal penayangan naskahnya. Apabila tidak mendapat konfirmasi, bisa cek ke media cetak bersangkutan.


Bagikan

You Might Also Like

CARA KIRIM RESENSI KE KORAN/MEDIA MASSA
4/ 5
Oleh



Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.