MENGAPA HARUS MENULIS KE KORAN SEBELUM KE PENERBITAN?

Baca juga artikel ini:

Pada dasarnya menulis apa saja, di mana saja, kapan saja, atau ke mana saja adalah hak serta kebebasan tiap orang atau penulis. Namun terkadang bagi penulis yang benar-benar ingin meniti karir menulis secara profesional tentu memerlukan wadah yang juga setara. Wadah menulis juga memiliki pengaruh terhadap penulis maupun tulisan itu sendiri. Nyatanya, ada yang beranggapan bahwa menulis di koran prestisenya masih setingkat di bawah dengan menulis buku. Menulis di media sosial masih setingkat di bawah dengan menulis di koran. Begitu seterusnya. Maka tak heran ketika seseorang sudah terjun ke dunia menulis, ia akan terus fokus untuk menguasai media. Hal itu dilakukan selain sebagai media penyaluran ide secara tepat juga untuk menaikkan prestise sekaligus untuk mendapat hal-hal lebih dari aktivitas menulis.

Mengapa seorang penulis harus memulai menulis ke koran atau media massa terlebih dulu sebelum ke penerbitan? Berikut ini adalah alasannya:

1. Memperkenalkan Diri
Ketika karya dari seorang penulis sering kali tayang di koran atau media massa, tentu akan berdampak besar pada diri penulis itu sendiri. Pembaca akan akrab dengan nama dan karya dari penulis tersebut. Keuntungan lain adalah hal itu sebagai media promosi kepada pembaca lebih luas lagi.

2. Mengukur Kualitas Karya
Secara tidak langsung ketika seorang penulis mengirimkan karyanya ke koran atau media massa, hal itu menjadi titik awal untuk mengukur karyanya dari kacamata orang lain terutama kurator. Ketika kurator menilai bahwa naskah tersebut layak ditayangkan, maka imbas dari penayangan karya tersebut adalah respon pembaca. Semakin banyak orang membaca, tentu penulis tersebut akan semakin dikenal.

3. Memperluas Jaringan
Disadari atau tidak, ketika seorang penulis sudah teruji dan berulang kali karyanya ditayangkan di koran atau media massa, hal itu juga membuka lebar pintu jaringan. Bukan hanya jaringan ke redaktur tapi juga jaringan lainnya. Semakin seorang penulis dikenali, maka akses untuk memasuki industri kepenulisan juga lebih mudah. Mungkin akan diundang sebagai narasumber atau hal-hal lain seputar dunia menulis.

4. Meningkatkan Kreativitas serta Produktivitas
Tentu sangat logis ketika karya dari seorang penulis sering tayang di koran atau media massa, hal itu menunjukkan progresnya dalam berkarya. Selain kreatif, hal itu juga menunjukkan bahwa ia juga produktif.

5. Menambah Pundi Karya
Sekali lagi, ketika seorang penulis memiliki banyak naskah yang sudah ditayangkan di koran atau media massa, ia juga bisa menjadikan karya-karya tersebut dalam bentuk lain yakni dikumpulkan menjadi sebuah buku. Ketika penerbit mengetahui bahwa tulisan tersebut telah ditayangkan di koran atau media massa, besar kemungkinan membuka pintu kontrak kerja sama dalam penerbitan sebuah karya.

Dari poin-poin di atas semua saling terkait. Memulai menulis di koran atau media massa adalah cara paling efektif serta efisien jika ditempuh oleh seorang penulis. Logika sederhananya, bagaimana seorang penulis bisa menghasilkan buku yang berkualitas jika menembus koran saja belum bisa? Memang bukan menjadi hal mutlak, namun menjajal kemampuan lewat koran jauh lebih mengukur kemampuan dalam berkarya ketimbang langsung mengajukan naskah ke penerbitan. Pasalnya, tiap pekan atau bahkan tiap hari selalu ada persaingan cukup ketat antarpenulis yang juga sama-sama mengirimkan karya. Bukankah ketika sebuah karya berhasil lolos dan ditayangkan merupakan prestasi luar biasa? Jika harus bicara menang atau kalah, ketika karya dari seorang penulis berhasil tayang, hal itu berarti ia mampu mengalahkan sekian banyak orang yang sama-sama mengirimkan karya di koran. Maka dari itu, mulailah menulis ke koran lebih dulu sebelum memasuki industri penerbitan.


Bagikan

You Might Also Like

MENGAPA HARUS MENULIS KE KORAN SEBELUM KE PENERBITAN?
4/ 5
Oleh



Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.